Ketika masih bocah, rumahku di tepi laut
Bila pagi pulang dan perjalanan jauhnya
Menghalau malam dan bayang-bayangnya, setiap kali
Kulihat matahari menghamburkan sinarnya
Seraya menertawakan gelombang
Yang hilir mudik di antara kekosongan

Sebab itu aku selalu riang
Bermendung atau berawan, udara tetap terang
Setiap butir pasir buku pelajaran bagiku
Kusaksikan semesta di dalam
Dan keluasan mendekapku setiap seorng ibu

Batang kayu untuk perahu masih lembut tapi kuat
Kuhadapkan senantiasa jendelaku ke wajah kebebasan
Aku tak tahu mengapa aku tak takut pada bahaya
Duri dan kepedihan kukenal
Melalui kakiku sendiri yang telanjang

Arus begitu akrab denganku
Selalu ada tempat bernaung jika udara panas
Dan angin kutiup kencang
Tak banyak yang mesti dicemaskan
Oleh hati yang selalu terjaga

Pulau begitu luas dan jalan lebar
Seperti kepercayaan
Dan kukenal tangan pengasih Tuhan
Seperti kukenal getaran yang bangkit
Di hatiku sendiri.

dikutip dari:
Pembawa Matahari
Abdul Hadi W M